Rencana Baru Tahun Depan: Sesuatu Yang Baru Lagi

Tahun depan, insya Allah usia saya akan memasuki usia 43 tahun. Belum tua sebenarnya, tapi gak bisa dibilang muda. Tapi satu hal yang mencolok di usia kepala 4 ini adalah, nyaris semua kesempatan untuk berkiprah sudah ditutup. Kalau tidak percaya, coba saja lihat semua iklan lowongan pekerjaan, pasti mencantumkan usia maksimal 35 tahun (ya satu dua ada yang mencantumkan usia maksimal 39 tahun tapi itu bisa dihitung dengan jari, bahkan jari di satu tangan!). Bahkan, satu dua ada yang mencantumkan bahwa kelak mereka memberlakukan usia pensiun 45 tahun. Itu sebabnya, agak janggal jika banyak yang menyebut "life begin at forty." alias hidup baru bermula di usia 40 tahun.

Hmm... Masa sih? Memangnya hidup itu, apa sih? 

Saya mengumpulkan banyak definisi tentang apa itu hidup. Jumlahnya banyak. Tapi, secara garis besar hidup itu adalah memenuhi kebutuhan kita untuk hidup (to live), bertahan (to survive), dan berkembang (to growing up). Sejak kecil, kita belajar dari tidak tahu apa-apa menjadi tahu banyak. Lalu belajar dari tidak bisa apa-apa, menjadi bisa macam-macam. Semua terjadi secara bertahap dan ternyata, tanpa disadari, mencapai puncaknya di usia 39 tahun. Karir, pendidikan, berketurunan, mengembangkan kemampuan sosialisasi, mengembangkan kemampuan diri, dan sebagainya. Kita sudah melalui itu semua dalam tahapan berjenjang setiap tahun. Hingga tanpa disadari, di usia 39 tahun, tiba-tiba saja kita sudah menemukan diri kita sudah menguasai banyak hal. Bahkan ada yang sampai di tahap pakar.  nah, disinilah banyak yang akhirnya mulai menikmati masa-masa kejayaan dari buah kerja keras sebelumnya.




Karir yang sudah mulai mapan hingga tidak terlalu lagi menguras tenaga dan pikiran terlalu banyak. Anak-anak yang sudah mulai tumbuh besar hingga tidak terlalu menguras tenaga, waktu dan pikiran terlalu banyak. Teman-teman pun sudah banyak. Ekonomi keluarga juga sudah stabil. Semua, tanpa disadari memberi kontribusi pada perasaan merasa nyaman dan menghadirkan perasaan "puas". Alhamdulillah.

Saya, alhamdulillah juga mengalami masa itu. Masa ketika semua terasa nyaman, aman dan sudah terkendali. Mungkin ini yang disebut puncak pencapaian hidup. Saking nyamannya, saya sudah puas dengan apa yang saya miliki dan saya kuasai. Tidak berpikir yang aneh-aneh lagi seperti mencoba hal-hal baru dan belum pernah saya coba misalnya. "Hidup kok coba-coba... Jika gagal, gimana coba?". Hingga saya bertemu dengan seorang dokter ahli mata tepat ketika usia saya 41 tahun yang lalu. Dia, menulis dengan tangan kirinya. Tulisannya, sudah tulisan 'dokter' jelek pula (jadi jelek kuadrat). Karena saya heran, si dokter itu lalu cerita, bahwa dia sedang mengaktifkan otak kiri dan kanan dia kembali karena selama ini kedua sisi otak tersebut mulai melemah kemampuannya akibat dia mulai terbiasa dengan kerutinan.

Ya. Jika kita terbiasa melakukan sesuatu, maka otomatis anggota tubuh kita bekerja secara otomatis saja. Sambil mata yang separuh mengantuk, saya bisa mencuci piring, bikin sarapan, menyetrika pakaian, dan sebagainya. Semua karena sudah rutin, sudah hafal. Dan nyaris semua pekerjaan saya sehari-hari itu demikian juga.

"Nah, rutinitas itu bikin otak kita jadi tidak terpakai. Karena semua sudah otomatis, sudah hafal. Jadi proses berpikir dan bekerjanya tidak maksimal lagi. Padahal, otak yang tidak dipakai kian lama akan mengecil dan akhirnya, bisa menyebabkan kepikunan di usia dini. Mulai sering lupa satu dua, itu adalah tanda-tandanya. Saya gak mau itu terjadi pada saya. Jadi, saya memulai kegiatan baru. Seperti menulis dengan tangan kiri ini."

Saat itu juga...jreng..jreng..jreng.. Saya langsing tertegun dan sadar. "OMG, saya nyaris juga terjebak dalam kemapanan dan kerutinan jadi lupa mengasah kemampuan yang saya miliki."
Akhirnya, saya pun mulai berbenah diri. Dan TRALAAAAAAA... Saya mengalami apa yang disebut "Life Begin At 40."

Tahun 2011, di usia 41 tahun, saya mulai belajar melukis dan menggambar komik. Ini pengetahuan baru banget. Dan saya benar-benar mengambil kelas gambar dan kelas komik dan tidak peduli meski di kelas tubuh saya paling bongsor sendiri...hahaha, karena waktu itu saya ambil kelas menggambar untuk anak usia 4. S.d 8 tahun!!!

Tahun 2012, saya bertekad untuk bisa menulis novel yang diikut sertakan di lomba yang bergengsi. Menang bukan target utamanya karena yang ingin saya kejar adalah, menantang diri sendiri, "bisa gak lo nulis novel panjang dan diikutin di lomba bergengsi." alhamdulillah saya berhasil memasukkan dua novel saya di lomba tersebut, novel DKJ,  dan novel Romance Qanita. Yang Novel Romance Qanita  kalah sih. Tapi gak apa-apa, setidaknya saya sudah dapat pengalaman ikut lomba bergengsi ini. Dan senang karena pemenangnya adalah teman saya juga, Shabrina WS. Yang DKJ belon pengumuman.

Nah, tahun 2013 ini... Hmm..saya sudah punya resolusi sederhana. Ini, bisa dikatakan juga pengetahuan baru untuk saya. Yaitu, saya ingin belajar main gitar dan bisa bernyanyi diringi oleh gitar yang saya mainkan sendiri. 

Hehehe, sound simple huh? Padahal sih, not that simple. Susyah lagi buat saya, yang usianya 42 masuk 43, yang selama ini gak ngerti musik sama sekali, dan gak pernah megang gitar apalagi memainkannya. Tapi..ini tantangan baru. Artinya, tantangan untuk otak saya agar mau bekerja, belajar dan berkembang. Dan bahkan semangatnya sudah saya rasakan menjelang tahun 2013 ini. Semoga bisa terwujud dan terus bersemangat.

Aamiin.

Hal lain yang juga ingin saya wujudkan di tahun depan adalah: mengembalikan kondisi kesehatan saya agar kembali sehat, fit, segar dan happy... hehehe... saya ingin menurunkan berat badan saya 10 kg lagi, tapi sekaligus juga ingin tetap sehat dan bugar. Sepertinya, saya ingin menggenjot pola hidup Food Combine dengan baik dan rajin olahraga agar bugar. Ya. Benar. Semoga semua rasa pusing yang selalu rajin mendera selama setahun di tahun 2012 ini... go awayyyyyy.... di tahun 2013.
Aamiin.

Ini Resolusiku, Share dong Resolusimu

(penulis: Ade Anita, 6 desember 2012)

tulisan ini diikut sertakan di lomba Give Awaynya Windi Teguh. Ikutan yuk.


http://www.windiland.blogspot.com/2012/12/berawal-dengan-indah-berakhir.html

4 komentar

  1. Klo udah kurus, bagi-bagi ya tipsnya... :D

    BalasHapus
  2. wow, ini keren mba ade. mengaktifkan kembali otak yang telah vakum akibat rutinitas......:)

    BalasHapus
  3. mba ade bisa main gitar? wow. AKu dulu belajar gitar mba krn pengen bs nyanyi. sampe keluar uang banyak buat kursus ga bisa juga hahaha. Dan sekarang pengen kursus jahit #ga ada yg nanya.

    Semoga dietnya sukses dan makasi udah ikutan mba.

    eh iya, bukannya life begins at 30 mbba. *biar pas sama umurku :)

    BalasHapus
  4. smoga sehat ya mbak ade..

    tapi sprt kata mbak windi, smoga bisa begin at 30 jg ya.. nyamain umur :D

    BalasHapus